KERAJAAN HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA

MATERI 6

KOMPETENSI          :

3.5. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

4.5. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

INDIKATOR :

3.5.1. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia.

3.5.2.Menganalisis kehidupan masyarakat ,pemerintahan dan budaya kerajaan Hindu dan budha di Indonesia.

4.5.1. Menyajikan kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia dalam bentuk tulisan.

MATERI

KERAJAAN –KERAJAAN PADA MASA HINDU – BUDHA

 

 

A.  KERAJAAN KUTAI

Kutai adalah Kerajaan tertua di Indonesia. Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

             Sumber Sejarah

Di tempat bekas berdirinya Kerajaan Kutai, ditemukan 7 batu bersurat atau prasasti berbentuk Yupa. Yupa adalah tugu batu peringatan upcara kurban. Tugu ini digunakan sabagai tiang tempat menambatkan hewan kurban. Berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta diperkirakan bahwa prasasti-prasasti itu berasal dari abad ke 5 M.

            Kerajaan Bercorak Hindu

Ada sejumlah informasi yang dapat diketahui dari prasasti-prasasti itu, antara lain sebagai berikut:

·         Raja pertama yang memerintah Kutai adalah Kudungga. Nama jelas bukan nama Hindu, melainkan nama asli Indonesia.

·         Kudungga memiliki putra bernama Aswawarman . Dalam salah satu prasasti , Aswawarman disebut sebagai Vamsakarta artinya pembentuk keluarga (dinasti). Berdasarkan namanya Kerajaan Kutai bercorak Hindu berawal dari pemerintahan Aswawarman.

·         Raja Aswawarman mempunyai 3 orang putera ,yang terkenal adalah Mulawarman.

·         Raja Mulawarman disebutkan sebagai raja besar yang sangat muali dan baik budi pekertinya. Kebaikan raja itu diwujudkan dalam pemberian hadiah atau sedekah yang berlimpah. Untuk memperingati kemurahan raja itulah, para brahmana mendirikan yupa.

·         Besarnya hadiah Mulawarman itu tercantum dalam yupa . Dikatakan , sang raja yang mulia dan terkemuka, telah memberikan sedekah 1000 ekor sapi. Disimpulkan bahwa Kerajaan Kutai pada masa pemerintahan Raja Mulawarman merupakan Kerajaan yang kaya dan makmur.

MATERI 6

KOMPETENSI          :

3.5. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

4.5. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

INDIKATOR :

3.5.1. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia.

3.5.2.Menganalisis kehidupan masyarakat ,pemerintahan dan budaya kerajaan Hindu dan budha di Indonesia.

4.5.1. Menyajikan kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia dalam bentuk tulisan.

MATERI

KERAJAAN –KERAJAAN PADA MASA HINDU – BUDHA

 

 

A.  KERAJAAN KUTAI

Kutai adalah Kerajaan tertua di Indonesia. Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

             Sumber Sejarah

Di tempat bekas berdirinya Kerajaan Kutai, ditemukan 7 batu bersurat atau prasasti berbentuk Yupa. Yupa adalah tugu batu peringatan upcara kurban. Tugu ini digunakan sabagai tiang tempat menambatkan hewan kurban. Berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta diperkirakan bahwa prasasti-prasasti itu berasal dari abad ke 5 M.

            Kerajaan Bercorak Hindu

Ada sejumlah informasi yang dapat diketahui dari prasasti-prasasti itu, antara lain sebagai berikut:

·      Raja pertama yang memerintah Kutai adalah Kudungga. Nama jelas bukan nama Hindu, melainkan nama asli Indonesia.

·  Kudungga memiliki putra bernama Aswawarman . Dalam salah satu prasasti , Aswawarman disebut sebagai Vamsakarta artinya pembentuk keluarga (dinasti). Berdasarkan namanya Kerajaan Kutai bercorak Hindu berawal dari pemerintahan Aswawarman.

·        Raja Aswawarman mempunyai 3 orang putera ,yang terkenal adalah Mulawarman.

·  Raja Mulawarman disebutkan sebagai raja besar yang sangat muali dan baik budi pekertinya. Kebaikan raja itu diwujudkan dalam pemberian hadiah atau sedekah yang berlimpah. Untuk memperingati kemurahan raja itulah, para brahmana mendirikan yupa.

·    Besarnya hadiah Mulawarman itu tercantum dalam yupa . Dikatakan , sang raja yang mulia dan terkemuka, telah memberikan sedekah 1000 ekor sapi. Disimpulkan bahwa Kerajaan Kutai pada masa pemerintahan Raja Mulawarman merupakan Kerajaan yang kaya dan makmur.

B. KERAJAAN TARUMA NEGARA


kisahasalusul.blogspot.com

 

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang ada sejak abad 5 Masehi yang berada di daerah Jawa Barat. Pada saat itu wilayah kekuasaannya sudah membentang Jawa Barat dari Cirebon hingga Jakarta.

Rajanya sekaligus pendiri kerajaan Tarumanegara bernama Purnawarman. Purnawarman sendiri digambarkan dalam beberapa sumber sejarah adalah seorang raja yang baik hati dan merakyat. Dia selalu perhatian terhadap kemakmuran rakyatnya dan sering memberikan hadiah berupa lembu

Kemudian kerajaan tersebut runtuh di Abad ke 7 setelah diserang kerajaan Sriwijaya. Adapun beberapa peninggalan dari kerajaan Tarumanegara ialah:

1.      Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor)

Prasasti ditemukan ditepi  Sungai Citarum di dekat muara Sungai Cisadane (Bogor). Pada prasasti ini dipahat sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

  1. Prasasti Pasir Kaleangkak.

Prasasti ini ditemukan di bukit Koleangkak, termasuk perkebunan Jambu ( 30 Km dari Bogor). Berisi sanjungan kebesaran , kegagahan dan keberanian Raja Purnawarman.

3.      Prasasti Pasir awi.

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Bogor

  1. Prasasti kebon Kopi

Ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang,Bogor.  Dalam prasasti ini dijelaskan bahwa Raja Purnawarman itu gagah, pemimpin yang termasyhur, dan baju zirahnya tidak tembus senjata musuh.

  1. Prasasti Cidangiang lebak

Ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul,Banten Selatan. Prasasti ini menerangkan tentang keperwiraan , keagungan, dan keberanian Purnawarman sebagai raja.

  1. Prasasti tugu

Ditemukan di daerah Tugu, Cilincing Jakarta. Prasasti ini menerangkan tentang penggalian Saluran Gomati dan Sungai Candrabhaga sepanjang 6112 tombak ( kurang lebih 11 km). Selesai dalam 21 hari. Dan setelah selesai dihadiahkan 1000 ekor sapi kepada para Brahmana.

  1. Prasasti Muara Cianten

Ditemukan di daerah Bogor. Prasasti ini ditulis pada sebuah batu besar disertai cap sepasang telapak kaki.

 

Kerajaan Holing / Kalingga


portalsejarah.com

KERAJAAN HOLING (KALING)

Kerajaan Holing atau kaling adalah kerajaan bercorak Budha yang berdiri pada abad Masehi tepatnya di daerah Jepara Jawa Tengah. Kerajaan ini didirikan dan diperintah oleh Ratu Sima yang memerintah tahun 674 M , seorang raja wanita yang adil dan menjunjung tinggi nilai kejujuran. Untuk mencoba kejujuran rakyatnya Ratu Sima mencoba meletakkan pundi-pundi di tengah jalan.Sampai berapa lama tidak ada yang mengusiknya. Suatu hari ada anggota keluarga istana yang menyentuh kantong pundi-pundi itu dengan kakinya sehingga anggota istana tersebut dihukum mati

Agama yang dianut adalah agama Budha. Bahkan pendeta Cina Hwi-Ning datangke Kalingga dan tinggal selama 3 tahun serta berhasil menterjemahkan Kitab Suci agama Budha Hinayana dalam bahasa Cina yang dibantu  oleh pendeta yang bernama Jnanabadra.

Kerajaan Kalingga mengalami kemunduran kemungkinan akibat serangan Sriwijaya yang menguasai perdagangan. Akibatnya pemerintahan Kalingga menyingkir ke Jawa Timur dan mundur ke pedalaman Jawa Tengah tahun 742-755M.

KERAJAAN SRIWIJAYA

satujam.com

Salah satu kerajaan terbesar di Indonesia ini merupakan kerajaan yang bercorak Budha yang ada sejak abad 7 masehi dan berada di Sumatera. Kerajaan ini begitu besar karena wilayahnya hampir seluruh wilayah Nusantara dan beberapa negara sekitar.

Beberapa wilayah taklukannya ialah tepian Sungai Musi di Sumatra Selatan sampai ke Selat Malaka (merupakan jalur
perdagangan India – Cina pada saat itu), Selat Sunda, Selat Bangka, Jambi, dan
Semenanjung Malaka.

Kawasan perdagangannya juga luas dan berhasil menjalin perdagangan dengan beberapa kerajaan seperti dengan Benggala dan Colamandala, kerajaan dari India.

Beberapa barang yang di ekspor adalah Gading, kulit, dan jenis binatang sedangkan untuk impornya adalah kain sutra, permadani, porselin.

Berikut beberapa nama raja yang pernah memerintah kerajaan Sriwijaya

  1. Dapunta Hyang (Pendiri kerajaan)
  2. Balaputradewa
  3. Sanggrama Wijayatunggawarman

Raja yang terkenal dari kerajaan Sriwijaya adalah Raja Balaputra yang mengantarkan pada masa kejayaannya. Beberapa benda peninggalan dari kerajaan Sriwijaya yaitu:

1.      Prasasti Kedukan Bukit

Ditemukan di tepi Sungai Tatang,dekat Palembang berangka tahun 605 Saka (683 M). Isinya menerangkan seorang bernama Dapunta Hyang melakukan perjalanan suci ( Siddayatra) dengan mengguanakan perahu. Ia berangkat dari Minangatamwandengan membawa tentara 20.000 orang.

2.      Prasasti Talang Tuo

Ditemukan di sebelah barat kota Palembang di daerah Talang Tuo bernagka tahun 606 Saka ( 684 M). Berisikan pembangunan sebuah taman disebut Sriksetra. Taman ini dibangun oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga.

3.      Prasasti karang Berahi

Ditemukan di Jambi, berangka tahun 608 Saka (686 M).

4.      Prasasti Telaga Batu.

Ditemukan di Palembang tidak berangka tahun. Isinya tentang kutukan yang menakutkan bagi mereka yang berbuat jahat.

5.      Prasasti Ligor

Ditemukan di Ligor tahun 775 M, Semenanjung Malayu.

Kesemua prasasti tersebut menggunakan bahasa Melayu Kuno dan aksara Palawa.

Perkembangan Kerajaan Sriwijaya

Ada beberapa faktor yang mendorong perkembangan Sriwijaya antara lain:

1.      Letak geografis dari Kota Palembag. Palembang sebagai pusat pemerintahan terletak di tepi Sungai Musi yang dikelelingi pulau-pulau yang melindungi pelambuhan di Muara sungai Musi. Sangat baik untuk kegiatan pemerintahan dan pertahanan. Sriwijaya menjadi jalur perdagangan Internasional dari India ke Cina dan sebaliknya.

2.      Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja. Hal ini menyebabkan Sriwijaya berkembang sebagai negara maritim.

Perkembangan Politik dan Pemerintahan

      Kerajaan Sriwijaya berkembang abad ke-7. Rajanya disebut Dapunta Hyang. Dapunta Hyang banyak melakukan usaha perluasan daerah.

Daerah yang dikuasai adalah:

a.       Tulang Bawang terletak di Lampung.

b.      Daerah Kedah terletak di pantai barat Semenanjung Melayu tahun 682-685 M.

c.       Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan internasional (686 M).

d.      Daerah Jambi terletak di tepi Sungai Batanghari. Daerah ini penting terutama untuk memperlancar perdagangan di pantai Timur Sumatra ( 686 M dalam prasasti Karang Berahi).

e.       Tanah Genting Kra merupakan tanah genting bagian utara Semenanjung Melayu. Kedudukan Tanah genting Kra sangat penting karena pedagang Cina berlabuh dulu di pantai Timur untuk bongkar barang dagangan. Penguasaan Sriwijaya atas Tanah Genting Kra dapat diketahui dari Prasasti Ligor tahun 775 M.

 

f.       Kerajaan Kaling dan Mataram Kuno. Menurut berita Cina, dijelaskan adanya serangan  dari Barat, sehingga mendesak Kerajaan Kaling pindah ke sebelah timur.

Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Memerintah sekitar abad ke –9 M. Pada masa Balaputeradewa mencapai kejayaan . Balaputradewa adalah keturunan Dinasti Syalendra yakni putra dari Raja Smaratungga dengan Dewi Tara dari Sriwijaya. Raja Balaputera mendapat hadiah tanah dari Kerajaan Benggala yaitu Raja Dewapala Dewa, yang dibangun untuk asrama bagi mahasiswa yang belajar di Nalanda.

Pada tahun 990 M memerintah Sri Sudamaniwarmadewa, terjadi serangan Raja Darmawangsa dari Jawa timur, tetapi berhasil dikalahkan tentara Sriwijaya. Raja selanjutnya adalah Marawijayottunggawarman, Sriwijaya membina hubungan denga Raja Rajaraya I dari Colamandala.

Kerajaan Sriwijaya akhirnya menagalami kemunduran karena antara lain:

1.       Keadaan sekitar Sriwijaya berubah, tidak lagi dekat dengan pantai. Hal ini disebabkan aliran Sungai Musi, Ogan , dan Komering banyak membawa lumpur. Akibatnya Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan.

2.       Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri.  Karena melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan semakin sulit.

3.       Dari segi politik, beberapa kali Sriwijaya mendapat serangan dari Kerajaan-kerajaan lain. Tahun 1017 M Sriwijaya mendapat  serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala, namun Sriwijaya masih dapat bertahan. Tahun 1025 , Sriwijaya di serang dari kerajaan Colamandala, sehingga Sri Sanggramawijayattunggawarman.Tahun 1275, Raja Kertanegara dari Singhasari melakukan Ekspedisi Pamamlayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu Lepas. Tahun 1377 armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan Sriwijaya.

 KERAJAAN MATARAM KUNO


seputarsemarang.blogspot.com

Kerajaan mataram Kuno atau kerajaan Medang adalah kerajaan bercorak budha yang berdiri pada abad 8 Masehi berlokasi di Jawa Tengah. Selama berdirinya kerajaan ini ada beberapa dinasti yang pernah berkuasa yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isana.

Kerajaan ini sebenarnya terbagi menjadi 2 yaitu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri di Jawa Timur setelah Mpu Sendok memindahkan ibukota yang semula berada di Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Baru kemudian muncullah dinasti baru yang bernama dinasti Isana.

Negara Mataram kuno sendiri adalah kerajaan yang tertutup baik secara politik maupun ekonomi sehingga sulit untuk berkembang. Namun ada masa kejayaannya pada kerajaan ini diantaranya adalah masyarakat pedesaan dibebaskan dari pajak, dan hubungan lalu lintas sungai lancar.

Adapun  benda peninggalan kerajaan mataram kuno diantaranya ialah:

  1. Candi Sewu
  2. Candi Borobudur
  3. Candi Arjuna
  4. Candi Bima

 KERAJAAN KEDIRI


sejarahindonesiadahulu.blogspot.com

Kerajaan Kediri adalah kerajaan yang bercorak Budha yang merupakan pecahan dari kerajaan Airlangga dan terletak di kota Daha (Kediri) Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1042 Masehi. Berdasarkan prasasti Mahasubya, kitab Negarakertagama dan kitab Calon arang disebutkan bahwa terjadinya peperangan saudara setelah raja utama yaitu Airlangga meninggal.

Kedua putranya tersebut yaitu raja Mapanji Garasakan dan Janggala masing-masing mendapatkan wilayah. Raja Mapanji Garasakanlah yang akhirnya mendirikan kerajaan Kediri. Kediri sendiri berasal dari bahasa Sanskerta Khadri yang berarti pohon mengkudu.

Raja yang pernah memerintah kerajaan Kediri:

  1. Raja jayabaya
  2. Raja Sarweswara
  3. Raja Kameswara
  4. Raja Kertajaya

Kebanyakan peninggalan dari kerajaan Kediri adalah berupa seni sastra. Berikut beberapa peninggalan kerajaan Kediri diantaranya:

  1. Kakawin Bhratayuddha ditulis oleh Mpu Sedah
  2. Kakawin Harinwangsa ditulis oleh Mpu Panuluh
  3. Ghatotkachasraya ditulis oleh Mpu Panuluh
  4. Kakawin Smaradahana ditulis oleh Mpu Dharmajaya
  5. Sumansantaka ditulis oleh Mpu Monaguna
  6. Kresnayana ditulis oleh Mpu Triguna
  7. Arca Buddha Vajrasattva

KERAJAAN MAJAPAHIT


anton-nb.com

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang berpusat di daerah jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1293 Masehi dan runtuh pada tahun 1500 Masehi. Wilayahnya yang dikuasai sangat luar biasa luasnya karena wilayah Indonesia sekarang masih kalah dengan luas wilayah kerajaan Majapahit.

Beberapa wilayah yang pernah ditaklukkannya diantaranya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur. Kerajaan Majapahit sendiri menganut agama Hindu dan Budha .

Berikut beberapa raja yang pernah berkuasa selama berdirinya kerajaan Majapahit.

  1. Raden Wijaya
  2. Kalagamet
  3. Sri Gitarja
  4. Hayam Wuruk
  5. Wikramawardhana
  6. Suhita
  7. KertaWijaya
  8. Rajasawardhana
  9. Purwawisesa
  10. Bhre Pandansalas
  11. Bhre Kertabumi
  12. Girindrawardhana
  13. Patih Udara

Beberapa peninggalan dari kerajaan Majapahit diantaranya

  1. Candi Sukuh
  2. Candi Cetho
  3. Candi Pari
  4. Candi Jabung
  5. Gapura Wringin Lawang
  6. Gapura Bajang Batu
  7. Gapura Brahu
  8. Candi Tikus
  9. Candi Surawarna
  10. Kolam Segaran
  11. Situs Lantai Segi enam
  12. Reco Lanang
  13. Api Abadi Bekucuk
  14. Prasasti Gunung Butak
  15. Prasasti Gajah Mada

Dan masih banyak lagi beberapa benda peninggalan kerajaan Majapahit.

KERAJAAN BALI

                                                    gurupendidikan.com

Kerajaan Bali adalah kerajaan bercorak Hindu yang berada di Pulau Bali dan sudah berdiri sejak tahun 914 Masehi. Ada beberapa dinasti yang pernah memerintah selama berdirinya kerajaan tersebut.

Berikut beberapa raja yang pernah memerintah kerajaan bali

  1. Sri Kesari Warmadewi
  2. Ratu Sri Ugrasena
  3. Tabanendra Warmadewa
  4. Jayasingha Warmadewa
  5. Jayashadu Warmaewa
  6. Sri Wijaya Mahadewi
  7. Dharma Udayana Warmadewa
  8. Maraka
  9. Anak Wungsu
  10. Jaya sakti
  11. Bedahulu

 

Beberapa peninggalan kerajaan bali diantaranya

  • Prasasti Blanjong
  • Prasasti Gunung Panulisan
  • Prasasti Panglapuan
  • Candi Padas di Gunung Kawi
  • Pura Agung Besakih
  • Candi Mengening
  • Candi Wasan
  • Prasasti-prasasti peninggalan Anak Wungsu

KERAJAAN SHINGASARI

                                            satujam.com

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang bercorak Hindu dan terletak di daerah Jawa Timur, tepatnya adalah Malang. Kerajaan ini didirikan oleh raja yang terkenal bernama Ken Arok di abad ke 10 atau sekitar tahun 1222 Masehi.

Beberapa raja yang pernah berkuasa diantaranya adalah:

  1. Ken Arok
  2. Anusapati
  3. Tohjaya
  4. Ranggawuni Wisnuwardhana
  5. Kertanegara 

Beberapa peninggalan kerajaan Singasari

  1. Candi Singasari
  2. Candi jago
  3. Candi Sumberawan
  4. Arca Dwarapala
  5. Prasasti Singasari
  6. Candi Jawi
  7. Prasasti Wurare
  8. Candi Kidal



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha di Indonesia